Pasokan Gas RI Akan Naik 2026-2027, Tak Perlu Impor, Kata Bahlil

Pasokan Gas RI, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia optimistis produksi gas bumi nasional mulai akan mengalami peningkatan pada periode 2026-2027. Hal tersebut didorong adanya penemuan sumur migas baru di beberapa wilayah kerja (WK) minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia.

Pasokan Gas RI

Indonesia tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi surplus pasokan gas pada 2026 dan 2027, berkat peningkatan produksi domestik dan pembangunan infrastruktur yang masif. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa negara tidak perlu lagi mengandalkan impor gas untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Proyeksi Kebutuhan Gas Nasional

Kebutuhan gas nasional diperkirakan akan meningkat signifikan dalam beberapa tahun mendatang. Pada 2025 hingga 2030, kebutuhan gas untuk mendukung 71% bauran energi terbarukan diperkirakan mencapai 1.471 BBTUD (Billion British Thermal Units per Day). Angka ini diproyeksikan terus meningkat hingga mencapai 2.659 BBTUD pada 2034 .

Fokus pada Pemenuhan Kebutuhan Domestik

Bahlil menekankan bahwa seluruh konsesi gas yang ada akan diprioritaskan untuk kebutuhan dalam negeri, khususnya untuk energi dan bahan baku hilirisasi. Jika kebutuhan domestik sudah tercukupi, baru ekspor gas akan dipertimbangkan

Pembangunan Infrastruktur Gas

Untuk memastikan distribusi gas yang merata, pemerintah tengah membangun jaringan pipa gas bumi, seperti proyek Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap II. Proyek ini diharapkan dapat menghubungkan wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah, yang saat ini belum optimal dalam hal distribusi gas .

Hilirisasi untuk Mengurangi Impor LPG

Meskipun pasokan gas meningkat, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam hal pemenuhan kebutuhan LPG. Konsumsi LPG nasional mencapai 8 juta ton per tahun. Sementara produksi domestik hanya sekitar 1,7 juta ton, sehingga ketergantungan pada impor tetap tinggi. Untuk itu, pemerintah berencana membangun industri hilirisasi untuk mengolah gas menjadi LPG, guna mengurangi ketergantungan impor .

Kesimpulan

Dengan adanya peningkatan produksi gas domestik dan pembangunan infrastruktur yang masif. Indonesia diproyeksikan akan mengalami surplus pasokan gas pada 2026 dan 2027. Langkah strategis ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan memperkuat ketahanan energi nasional.

kadobet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*