Perinngkat 6 Di Ri, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) meraih ESG Score 53/100 atas komitmen, konsistensi, dan prinsip keberlanjutan pada setiap aspek kinerja operasi dan bisnis. Skor ini menjadikan WIKA sebagai perusahaan konstruksi pertama di Indonesia masuk ke dalam penilaian ESG Rating Versi lembaga pemeringkat internasional S&P Global per 20 Maret 2025.
Perinngkat 6 Di Ri Pada tahun 2024, Indonesia terus berupaya memperkuat posisi dan komitmennya dalam hal keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Salah satu indikator penting yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan dalam hal ini adalah ESG (Environmental, Social, and Governance), yang mengukur bagaimana perusahaan memperhatikan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam operasionalnya.
Berdasarkan laporan dari S&P Global yang diterbitkan pada tahun 2024, Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam skor ESG, dengan peraihan 53/100. Meskipun berada pada peringkat 6 di Indonesia, pencapaian ini mencerminkan upaya yang terus meningkat dalam meningkatkan keberlanjutan dan mengintegrasikan praktik ramah lingkungan, bertanggung jawab sosial, serta tata kelola yang baik di sektor-sektor industri.
Apa itu ESG?
ESG merujuk pada tiga faktor utama yang digunakan untuk mengevaluasi dampak dan kinerja suatu perusahaan atau entitas:
Environmental (Lingkungan)
Berkaitan dengan bagaimana perusahaan mengelola dampaknya terhadap lingkungan, termasuk pengelolaan sumber daya alam, pengurangan emisi karbon, pengelolaan limbah, dan pelestarian keanekaragaman hayati.
Social (Sosial)
Menilai bagaimana perusahaan memperlakukan karyawan, masyarakat, serta berkontribusi terhadap kesejahteraan sosial. Ini mencakup aspek seperti hak asasi manusia, kondisi kerja, keberagaman, dan keterlibatan sosial.
Governance (Tata Kelola)
Mengukur bagaimana perusahaan dijalankan, apakah tata kelola yang ada sesuai dengan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan integritas. Hal ini juga meliputi pengawasan terhadap praktik korupsi, konflik kepentingan, dan keterlibatan pemangku kepentingan.
Peringkat ESG Indonesia: 53/100
Pada 2024, Indonesia berhasil mencapai skor 53 dari 100 dalam penilaian ESG yang dilakukan oleh S&P Global. Ini menunjukkan upaya yang positif, meskipun masih ada ruang untuk perbaikan lebih lanjut. Peringkat ini menempatkan Indonesia di posisi 6 di antara negara-negara di Asia Tenggara, dengan beberapa negara tetangga yang lebih unggul dalam skor ESG mereka.
Beberapa faktor yang turut berkontribusi terhadap skor ini antara lain kebijakan pemerintah dalam mempromosikan investasi berkelanjutan, serta penerapan teknologi ramah lingkungan di sektor industri. Pemerintah Indonesia telah menetapkan berbagai kebijakan yang mendukung pengurangan emisi karbon dan penggunaan energi terbarukan, seperti rencana untuk mencapai net-zero emissions pada tahun 2060.
Tantangan dan Peluang untuk Indonesia
Meskipun Indonesia telah mencatatkan skor yang cukup baik, terdapat tantangan besar yang harus dihadapi, terutama dalam sektor governance dan environmental. Beberapa tantangan utama yang harus diatasi meliputi:
Pengelolaan Sumber Daya Alam
Indonesia masih bergantung pada sektor-sektor ekstraktif seperti pertambangan dan kelapa sawit. Hal ini yang dapat berdampak negatif terhadap lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.
Kualitas Tata Kelola Perusahaan
Meski banyak perusahaan besar di Indonesia yang sudah mulai mempraktikkan prinsip tata kelola yang baik. Lebih lagi masih terdapat beberapa tantangan terkait transparansi dan pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan kecil dan menengah.
Pemberdayaan Sosial: Meskipun sudah ada banyak inisiatif sosial di Indonesia, masih ada ketimpangan dalam pemberdayaan masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil.
Kesimpulan
Perolehan skor ESG Indonesia yang mencapai 53/100 pada tahun 2024. Hal ini menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam hal keberlanjutan dan tanggung jawab sosial perusahaan. Meskipun peringkat Indonesia masih berada pada posisi 6 di kawasan Asia Tenggara. Pastinya ada peluang besar untuk meningkatkan skor ini melalui peningkatan kebijakan pemerintah. Ditambahkan dengan penguatan tata kelola perusahaan, dan pengelolaan sumber daya alam yang lebih berkelanjutan. Pencapaian ini menjadi bukti komitmen Indonesia dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Dengan terus memperkuat kesadaran dan praktik ESG. Indonesia diharapkan dapat memperbaiki posisinya dalam daftar ESG globa. Serta dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan ramah lingkungan di masa depan.