5 Orang Terkaya Indonesia Konglomerat Tambang Batu Bara

Bisnis tambang menjadi ladang usaha paling menggiurkan karena menjadi bahan dasar kebutuhan manusia. Indonesia memiliki jajaran orang terkaya yang sukses disektor bisnis tersebut. Tercatat beberapa di antaranya memperoleh kekayaan melalui usaha tambang batu bara. Mereka bahkan berharta “unlimited” dari bisnis tersebut. Berikut raja tambang RI yang dirangkum oleh CNBC Indonesia:

Bisnis tambang

Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen batu bara terbesar di dunia. Sektor ini telah melahirkan sejumlah konglomerat kaya raya yang menguasai pasar domestik hingga global. Berikut adalah lima orang terkaya Indonesia yang meraup pundi-pundi kekayaan dari bisnis tambang batu bara. Indonesia

Low Tuck Kwong, pendiri dan Presiden Direktur PT Bayan Resources Tbk (BYAN), merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia. Kekayaannya diperkirakan mencapai sekitar US$27,2 miliar atau setara dengan Rp422,79 triliun, menempatkannya di posisi ketiga orang terkaya di Indonesia versi Forbes pada Januari 2024.

Profil Singkat:

  • Nama: Low Tuck Kwong

  • Tempat Lahir: Singapura

  • Perusahaan: PT Bayan Resources Tbk (BYAN)

  • Kekayaan: US$27,2 miliar (Rp422,79 triliun)

  • Posisi di Forbes: Ketiga orang terkaya Indonesia (Januari 2024)

Low Tuck Kwong memulai bisnis tambang batu bara pada tahun 1997 dengan mengakuisisi tambang pertama di Kalimantan. Saat ini, BYAN memproduksi sekitar 56,9 juta ton batu bara per tahun, hampir 7% dari total produksi nasional Indonesia.

Keluarga Widjaja – Sinar Mas Group

Keluarga Widjaja, yang dipimpin oleh mendiang Eka Tjipta Widjaja, menguasai Sinar Mas Group, salah satu konglomerat terbesar di Indonesia. Melalui anak perusahaannya, PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA), mereka memiliki PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) dan Golden Energy and Resources Ltd. (GEAR), yang beroperasi di sektor energi dan tambang batu bara.

Profil Singkat:

  • Nama: Keluarga Widjaja

  • Perusahaan: Sinar Mas Group, DSSA, GEMS, GEAR

  • Kekayaan: US$10,8 miliar (Rp167,74 triliun)

  • Posisi di Forbes: Tidak disebutkan secara spesifik

GEAR tidak hanya memiliki tambang di Indonesia, tetapi juga mengakuisisi aset tambang di Australia, seperti BHP Mitsui Coal, yang memperkuat posisi mereka di pasar global.

Garibaldi Thohir – Adaro Energy

Garibaldi “Boy” Thohir adalah salah satu pendiri PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), perusahaan tambang batu bara terbesar kedua di Indonesia. Pada tahun 2008, ADRO berhasil melantai di Bursa Efek Indonesia dengan dana IPO terbesar sepanjang sejarah saat itu.

Profil Singkat:

  • Nama: Garibaldi “Boy” Thohir

  • Perusahaan: PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)

  • Kekayaan: US$3,3 miliar (Rp51,29 triliun)

  • Posisi di Forbes: Ke-17 orang terkaya Indonesia (2023)

Adaro memiliki lokasi penambangan di Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Australia. Beberapa anak perusahaan di bawah Adaro Group antara lain PT Mustika Indah Permai (MIP), PT Bukit Enim Energi (BEE), Adaro Metcoal Companies (AMC), dan PT Bhakti Energi Persada (BEP).

Kiki Barki – Harum Energy

Kiki Barki adalah pendiri PT Harum Energy Tbk (HRUM), perusahaan tambang batu bara yang didirikan pada tahun 1995 dan melantai di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010. Saat ini, Kiki menguasai 79,79% saham HRUM, menunjukkan kontrol yang signifikan atas perusahaan.

Profil Singkat:

  • Nama: Kiki Barki

  • Perusahaan: PT Harum Energy Tbk (HRUM)

  • Kekayaan: US$1,41 miliar (Rp21,92 triliun)

  • Posisi di Forbes: Ke-33 orang terkaya Indonesia (2023)

Selain Harum Energy, Kiki juga memiliki tambang batu bara swasta, Tanito Harum. Putra sulungnya, Lawrence Barki, menjabat sebagai Presiden Komisaris Harum Energy, sementara putra bungsunya, Steven Scott Barki, juga terlibat dalam manajemen perusahaan sebagai Komisaris.

Haji Isam – Jhonlin Group

Haji Isam, yang memiliki nama asli Andi Syamsuddin Arsyad, adalah pendiri Jhonlin Group, sebuah konglomerat yang memiliki sekitar 60 perusahaan di berbagai sektor, termasuk tambang batu bara, penerbangan, kayu, gula, minyak, dan energi.

Profil Singkat:

  • Nama: Haji Isam (Andi Syamsuddin Arsyad)

  • Perusahaan: Jhonlin Group

  • Kekayaan: Tidak disebutkan secara spesifik

  • Posisi di Forbes: Tidak disebutkan secara spesifik

Jhonlin Group memulai bisnis tambang batu bara pada tahun 2011 dan telah berkembang pesat dengan berbagai lini usaha. Perusahaan ini memiliki klien-klien besar di industri tambang, seperti PT Arutmin Indonesia, anak usaha PT Bumi Resources Tbk milik keluarga Bakrie.

Kesimpulan

Lima konglomerat di atas menunjukkan bagaimana sektor tambang batu bara dapat menjadi sumber kekayaan yang luar biasa di Indonesia. Dari Low Tuck Kwong yang memimpin Bayan Resources, hingga Haji Isam dengan Jhonlin Group-nya, mereka semua telah berhasil memanfaatkan potensi alam Indonesia untuk membangun kerajaan bisnis yang kokoh.

https://parsianforum.com/

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*